August 26, 2010

Kiat hidup dengan hati bersih..

Posted in Uncategorized at 8:39 am by Mrs. Ghifary

Assalaamu’alaikum wr.wb.

Kembali lagi bersama saya yang akan menceritakan ulang kajian2 dzhuhur harian di kantor saya. Semoga tidak bosan yaa.. 😉 Okeh, kali ini saya akan menceritakan kembali isi kajian dzhuhur yang dibawakan oleh Aa Gym. Wiiiih, dari jauh2 hari saya meyakinkan diri untuk tidak melewatkan kajian yang satu ini, tapi apa daya meeting ketika itu sedikiiiit menghalangi. Sekali lagi saya dateng telat ke kajian, yang mana pesertanya membludak sampai 2,5kali jumlah biasanya. Harus bersusah payah hanya untuk mendapatkan tempat duduk, hehe. Walau sedikit telat tapi insya Allah masih ada yang bisa saya bagi di sini. 🙂

Sebelumnya maaf kalau penulisannya agak kurang rapi, karena pertama, sulit menceritakan ulang dengan baik dan persis dari tausiyah Aa Gym, karena cara penuturannya memang the one and only, harus didenger sendiri, lebih nikmat. Kedua, kadang alur tausiyahnya memang keluar masuk dan diiringi canda, walau masih nyambung dengan tema. Jadi agak bingung juga nulisnya. Bagaimanapun bentuk penulisan kembali pada post saya kali ini, semoga tidak mengurangi tujuan penulisan post ini sendiri. 🙂

Kajian kali ini bertemakan. Ketika saya datang, Aa Gym sedang menyebutkan QS. Annisaa : 79. Dalam surat tersebut dikatakan bahwa kebajikan datang dari Allah, namun keburukan datang dari manusia sendiri. Menurut Aa Gym, kita ini seperti kita yang saat ini hanya karena Allah masih menutupi aib-aib kita *aduh mudah2n ga bingung ya?*. Coba kalau aib kita dibuka semuanya sama Allah, bisa dipecat kita semua dari perusahaan, begitu katanya. Lantas apa yang harus kita lakukan terhadap Allah yang telah menutupi aib2 kita? Kita harus bertaubat atas segala kesalahan yang pernah kita lakukan di masa lalu. Jika kita tidak bertaubat, maka kita tinggal menunggu petaka datang menghampiri kita.

Sesungguhnya, tidak ada yang bahaya di dunia ini selain kelakuan kita sendiri. Ancaman orang lain,cacian dan hinaan orang bukanlah bahaya bagi kita. Yang berbahaya adalah kehinaan kita. Bayangkan suatu hari Allah tidak lagi menutupi aib-aib kita. Dan harus kita pahami bahwa setan hanya membisiki kita, namun kita yang memilih apakah akan mengikuti ajakan syaitan atau tidak.

Kita lihat Nabi Muhammad. Tidak ada apa2nya semua hina caci maki yang beliau dapatkan. Tidak pernah sekalipun beliau menyalahkan orang lain yang menyakitinya. Dan semua yang ada, pada akhirnya membuat beliau menjadi lebih mulia. Nabi Adam, dalam taubatnya tidak menyalahkan iblis sedikitpun, melainkan memohonkan ampun atas dirinya yang termasuk orang2 zhalim. Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka innii kuntu minazhzhaalimiin.

Jadi rahasia dari ketenangan hati adalah mengakui dosa kita. Kesalahan kita, kehinaan kita. Untuk setiap taubat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan tidak mengulangi perbuatan yang diharamkan lagi, maka berguguranlah dosa-dosa. Taubat sendiri kuncinya adalah penyesalan. Sudah tidak ada waktu untuk melihat dosa dan kesalahan orang lain, menyalahkan orang lain. Ingatlah bahwa Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (Al-Baqarah 222)

Jadikanlah shalat sebagai penggugur dosa kita, dosa2 yang kita lakukan di antara dua waktu shalat, dibersihkan melaluinya. Jika belum cukup, datanglah jumatan, menggugurkan dosa di antara dua waktu jumat. Dan hampir pasti masih belum cukup, oleh karenanya ada bulan Ramadhan, menggugurkan dosa-dosa kita di antara dua Ramadhan.

Betapa mulianya Ramadhan, jangan lupa memanjatkan doa Allahumma innaka afuwwun kariim, tuhibbul ‘afwa fa’fuannaa. Dan sesungguhnya tarawih yang dilaksanakan dengan baik dan benar adalah penggugur dari ranjau-ranjau kita yang ada di masa depan.

Tidak sebaiknya kita risau akan rumah, harta, jodoh. Taubat saja yang banyak, begitu kata beliau. Perih yang terasa di sela-sela sabar kita, sesungguhnya adalah penggugur dosa. Namun bagaimana kalau ga serius taubatnya? Maka tunggulah akan kedatangan gerinda *mesin gerinda, mesin penghancur, lambang ujian dari Allah*. Sesungguhnya gerinda itu adalah kafarah, maka bertahan dan bersabarlah. Karena semuanya sudah diukur dan diperhitungkan oleh Allah. Jalani saja semuanya, jangan sampai bunuh diri. Dan, sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedi-kit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buahbuahan. Dan, berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah: 155)

Kita dalam hidup ini sebaiknya menganut rumus tukang parkir. Beliau menjelaskan, tukang parkir itu walau mobilnya banyak tapi ga sombong. Walau mobilnya ganti-ganti setiap hari tapi ga pamer. Walau dia tahu mobilnya akan pergi tapi dia ga takut. Kenapa? Karena tukang parkir tidak pernah merasa memiliki semua mobil itu. Ya, mobil-mobil itu memang bukanlah miliknya. Seperti halnya segala hal yang kita rasa kita miliki saat ini, semuanya adalah bukan milik kita namun milik Allah semata.

Maka menurut beliau, sebaiknyalah kita serius dalam Ramadhan ini. Qiyamul lail jangan lepas, wirid dan tafakur di setiap waktu. Jika datang `alat bantu` *ujian, alat bantu kita menuju derajat yang lebih tinggi*, maka bersabarlah. Gunakanlah rumus puasa. Orang berpuasa sabar akan lapar. Orang berpuasa tahan akan haus. Apa kuncinya? Cuma satu, karena orang berpuasa yakin seyakin-yakinnya bahwa akan datang adzan maghrib sebagai tanda akhir puasa mereka. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (Al-Insyirah : 6). Gempa pasti akan berhenti, badai pasti akan berlalu. Jika gelap datang, jangan tunggu pagi, isilah dengan tahajjud.

Jangan biarkan diri kita diliputi dendam. Sesungguhnya dendam sejatinya adalah mewaqafkan diri kita untuk memikirkan orang lain. Jika ada yang bersalah pada kita, maafkan saja. Biarlah dia sibuk menyerang kita, namun kita sibuk untuk membersihkan diri. Rahasia menghadapi omongan orang hanya satu, ingatlah siapa yang menciptakan, menghidupkan, menjamin rizki, menutupi aib, melindungi dari fitnah, memberi pahala, dan menjanjikan surga kepada kita? Dialah Allah. Tida ada satu hal pun yang terjadi di dunia ini illaa bi idznillaah. Maka untuk apa kita harus terus menerus mendengarkan dan memikirkan perkataan orang lain? Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya (Yunus:107)

Tidak ada salahnya berhubungan dengan manusia, tapi ingat, bukan untuk bergantung kepadanya. Kembali lagi, kunci ketenangan hati adalah taubat. Orang yang paling celaka adalah mereka yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan Ramadhan. Jika gerinda datang, ingatlah ia didatangkan Allah untuk membersihkan kita. Karena sekali lagi, Allah mencintai orang-orang yang taubat dan membersihkan diri. Maka beristighfarlah, shalat, bertafakur. Persoalan banyak, tapi yakinlah semua pasti ada solusinya.

Semoga bermanfaat. 🙂

Wassalaamu’alaikum wr.wb.